Tingkat Turnover Karyawan Yang Baik Di Dunia 2024

Tingkat Turnover Karyawan Yang Baik Di Dunia 2024

Ketika omset sehat

Meskipun begitu - tidak semua pergantian karyawan itu buruk! Tingkat pergantian karyawan yang sehat akan membawa darah segar dan ide-ide baru ke dalam organisasi Anda. Karyawan baru dapat membawa cara baru dalam melihat masalah lama dan meningkatkan cara organisasi Anda beroperasi. Anda tidak ingin segala sesuatunya menjadi basi di dunia yang bergerak cepat saat ini, jadi jangan menargetkan tingkat pergantian karyawan sebesar nol.

Selain itu, terkadang Anda ingin karyawan yang tidak cocok dengan peran mereka atau budaya perusahaan Anda untuk memilih keluar dari organisasi Anda dan menemukan tempat atau peran yang lebih cocok untuk mereka. Pergantian karyawan seperti itu adalah hal yang sehat dan terkadang harus terjadi daripada mempertahankan karyawan yang tidak cocok.

Singkatnya, jangan mencoba untuk menyingkirkan semua pergantian karyawan Anda - pastikan pergantian karyawan berada pada tingkat yang sehat dan terjadi karena alasan yang tepat.

Turnover Sukarela (Voluntary Turnover)

Ini terjadi ketika karyawan secara sukarela memilih untuk meninggalkan perusahaan. Alasan umum untuk turnover sukarela termasuk mencari peluang karier yang lebih baik, gaji yang lebih tinggi, ketidakpuasan dengan lingkungan kerja, atau masalah pribadi.

Dampak Tingkat Turnover yang Tinggi

Turnover yang tinggi dapat memberikan dampak moral dan juga produktivitas tim. Misalnya saja ketika orang yang pergi memberikan dampak besar bagi tim dan perusahaan dan berganti dengan orang yang belum tentu sama berpengaruhnya dari yang sebelumnya. Kemungkinan penurunan moral dan produktivitas bisa saja terjadi.

Selain itu, perusahaan juga dapat merugi secara finansial. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan perbandingan dengan fee per-level karyawan dengan output perusahaan. Sederhananya, apa yang dikeluarkan perusahaan tidak sebanding dengan yang didapatkan perusahaan pada periode terjadinya turnover yang tinggi.

Anda pun juga perlu mengeluarkan biaya rekrutmen, onboarding, pelatihan, dan biaya lainnya terkait dengan karyawan. Lebih sederhananya lagi, turnover yang tinggi seperti Anda membeli barang bagus namun cepat rusak sedangkan turnover rendah seperti  membeli barang yang biasa saja namun tahan lama dan masih punya nilai guna bagi Anda.

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan

Dalam melakukan perhitungan ini, biasanya HR akan membaginya ke berbagai periode waktu. Dimana, kondisi ini akan sangat efektif, dari data tersebut setiap industri bisa melakukan strategi khusus.

Bagaimana caranya mempertahankan karyawan. Terkadang mereka keluar bukan karena gaji bisa suasana atau tidak cocok dengan rekan kerja dan lainnya. Untuk mengetahui rumus menghitungnya, coba simak ulasannya di bawah ini.

Kesempatan karier yang buruk

Anda mungkin memiliki gaji yang kompetitif dan budaya tempat kerja yang bagus, namun Anda melihat karyawan masih sering keluar lebih sering dari yang Anda inginkan - ada apa? Bisa jadi karena kurangnya peluang karier. Jika karyawan tidak merasa ada jalan untuk sukses jangka panjang di perusahaan Anda, itu tidak terlalu menggembirakan.

Mereka menginginkan kesempatan untuk mempelajari keterampilan baru, menghadapi tantangan baru, dan mengembangkan karier mereka. Bukan berarti Anda harus mempromosikan setiap karyawan setiap tahun - itu bukan harapan yang masuk akal.

Namun, hal ini dapat membantu Anda untuk melihat dengan cermat rencana pengembangan karier dan peluang yang Anda sediakan untuk karyawan - apakah ada ruang untuk perbaikan, terutama untuk talenta yang paling menjanjikan? Membantu mereka melihat masa depan yang jelas dan rencana untuk mencapainya dapat mendorong karyawan berbakat untuk bertahan dan terus berkontribusi pada bisnis Anda.

Anda pasti sering mendengar istilah tingkat turnover karyawan. Namun apakah Anda memahami pengertian turnover karyawan? Secara singkat, turnover karyawan adalah proses keluar-masuknya karyawan di suatu perusahaan.

Aktivitas turnover karyawan itu sejatinya tidak bisa dihindari dan terbilang wajar. Bahkan cenderung menguntungkan perusahaan jika dilakukan dalam periode yang sewajarnya.

Lain cerita jika perusahaan terlalu sering gonta-ganti karyawan. Bisa-bisa perusahaan yang rugi.

Bagaimana Cara Menghitung Turnover Karyawan?

Untuk menghitung turnover karyawan, ada rumus tersendiri yang bisa digunakan. Jadi tidak hanya dari bayangan saja. Rumus menghitung turnover adalah

Labor turnover (LTO) =  X 100

Di Perusahaan ABCD, di awal tahun 2020 memiliki jumlah karyawan sebanyak 250 orang. Lalu sepanjang tahun 2020 jumlah karyawan yang mengundurkan diri sebanyak 5 orang. Di sepanjang tahun 2020 pula, ada penambahan karyawan sehingga karyawan menjadi 300. Berapakah presentasi LTO Perusahaan LTO?

Labor turnover (LTO) =  X 100

Jadi tingkat LTO di perusahaan ABCD adalah 1.8%.

Berapa Nilai Turnover Yang Ideal?

Banyak yang bertanya berapa nilai turnover karyawan yang ideal. Menurut ahli, turnover ideal memiliki nilai yang berbeda-beda tergantung dari bidang perusahaan. Namun menurut Gallup, Perusahaan Konsultasi Manajemen Kinerja mengatakan bahwa nilai turnover yang ideal untuk perusahaan tidak lebih dari 10%.

Bagaimana jika perusahaan memiliki nilai turnover yang tinggi? Maka sebaiknya perusahaan perlu melakukan perbaikan dari dalam terlebih dahulu daripada melakukan recruitment  sehingga mengurangi tingkat turnover karyawan.

Dengan memperbaiki manajemen dan lingkungan kerja, maka perusahaan bisa lebih berkualitas dan tentunya karyawan menjadi lebih nyaman untuk bekerja.

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan Bulanan

Selanjutnya, setiap pengusaha bisa menggunakan teknik perhitungan bulanan. Para ahli mengatakan periode ini menjadi yang terbaik untuk dilakukan. Terutama bagi industri dengan pekerja paruh waktu lebih mendominasi, mengapa bisa begini?

Kondisi ini diyakini menjadi mampu menjadi penentu bagi setiap kantor dalam mempertahankan pekerja freelancenya. Bagaimana tingkat loyalnya ke perusahaan, begini cara menghitung  turnover karyawan per bulan.

(Jumlah tenaga kerja berhenti bekerja : Rata-Rata Pegawai) x 100

Untuk mengetahui bagaimana rata-rata pegawai maka akan ditemukan langkah seperti ini.

Tenaga kerja akhir – awal bulan : 2

Dari langkah tersebut ilustrasinya menjadi seperti ini, rata-rata pegawai di sebuah kantor C ada (100 – 50 : 2) 25. Sementara, untuk pegawai yang berhenti hanya ada 5 saja.

Maka, akan ditemui keluar masuk kantor tersebut adalah 20% saja. Angka tersebut bisa dikatakan cukup rendah dan bagus bagi sebuah usaha. Bahkan, dapat dikatakan sangat kecil, semua orang disana menyenangkan.

HR paham benar bagaimana para freelancer tersebut masih dapat bertahan. Suasana dan kontribusi bekerja yang harus tetap dipertahankan. Semakin bahagia, pekerja semangatnya akan keluar.

Dengan begini feedback ke kantor menjadi sangat baik. Biasanya, usaha tersebut akan lebih cepat untuk berkembang. Jadi, usahakan angka 20% tersebut tetap dipertahankan atau justru diturunkan.

Catat! Urutan Dokumen Saat Melamar Kerja, Dari CV Hingga SKCK

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan Tahunan

Periode waktu pertama yang dipilih pertama adalah tahunan. Dimana, periode yang dihitung adalah sejak awal bulan yaitu Januari hingga akhir di bulan Desember. Untuk rumus perhitungannya seperti ini.

Jumlah pegawai berhenti : (karyawan bulan Januari + Pegawai bulan Desember/2) x 100

Untuk memahami cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan di atas coba lihat ilustrasi berikut. Sebuah perusahaan A dalam satu tahun mempunyai 50 tenaga kerja berhenti.

Sementara pada bulan Januari dan desember bila dijumlah dan dibagi 2 maka hasilnya adalah 50. Selanjutnya, angka tersebut akan dibagi dengan 50 kembali lalu dikalikan 100. Maka, jumlahnya adalah 100%.

Hal ini menjadi salah satu kondisi kurang baik. Bila terus dibiarkan maka mereka akan mengalami kerugian. Mulai dari mengeluarkan biaya untuk rekrutmen sampai pelatihan sampai produktivitas.

Keadaan tersebut akan semakin meresahkan bila perhitungan tersebut adalah tahun ke dua dan hasilnya menunjukkan grafik naik. Bisa dikatakan banyak orang merasa malas dan tidak bahagia di perusahaan A.

Mengenal Perbedaan Interview HR dan Interview User