Strategi pemasaran yang tidak tepat
Model penjualan yang digunakan oleh Seven Eleven adalah minimarket premium dengan kafe dalam satu tempat, namun ini kurang pas dengan pasar Indonesia.
Mengutip halaman Strategi Manajemen, Sevel mungkin menjadi contoh penerapan strategi produk stuck on the middle. Ingin menghadirkan layanan premium seperti Starbucks, tidak bisa dan ingin menggunakan prinsip supermarket yang efisien seperti Indomaret, namun terlanjur memberi kesan premium produknya.
7 Eleven menyediakan berbagai jenis snack, kopi, makanan berat yang perlu dipanaskan, dan lainnya. Namun, hal ini malah menjadi boomerang tersendiri bagi Sevel, yang mana pada kenyataannya daya beli masyarakat rendah.
Banyak kalangan muda yang datang ke Seven Eleven untuk nongkrong berjam-jam hanya dengan membeli soft drink. Sehingga pendapatan yang masuk tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan.
Memang awalnya, Sevel mengharapkan pelanggan yang datang akan membeli makanan premium yang mereka jual sambil nongkrong seperti di kafe pada umumnya. Namun kenyataannya tidak seperti itu, pelanggan yang datang hanya berjumlah sedikit, berbanding terbalik dengan jumlah anak muda yang nongkrong berjam-jam meski hanya membeli snack atau soft drink saja.
Keunggulan Akulaku Promo Bunga 0% Paylater
Salah satu keunggulan besar dari menggunakan Akulaku Paylater adalah kemungkinan untuk mendapatkan promo bunga 0%. Ini berarti kamu bisa berbelanja dengan tenang tanpa perlu khawatir akan bunga tambahan. Namun, perlu diingat bahwa promo ini mungkin memiliki periode tertentu dan persyaratan khusus, jadi pastikan untuk selalu memeriksa informasi terbaru dari Akulaku Paylater.
Akulaku Paylater Bisa Digunakan Dimana Saja? Ini E-commerce Populer Mendukung Akulaku Paylater
Bereksperimenlah dengan fitur timing, easing, dan keyframe untuk membuat animasi logo
Saat menggunakan CapCut untuk membuat animasi logo, Anda bisa mencoba-coba berbagai pengaturan yang ada seperti timing, easing, dan keyframe untuk menghasilkan animasi yang gerakannya natural dan seperti asli. Sesuaikan waktu muncul dan hilangnya setiap elemen agar mendapatkan urutan yang secara visual pas. Manfaatkan fitur easing untuk mengatur kecepatan serta kehalusan transisi antar-keyframe untuk mendapatkan tampilan animasi logo keren yang profesional dan natural.
Tutupnya Seven Eleven di Indonesia
Memasuki tahun 2015, kinerja bisnis Seven Eleven mulai menurun. Saat itu, penjualan bersihnya tercatat sebesar Rp886,84 miliar. Untuk pertama kalinya, mereka menutup 20 gerainya di Indonesia.
Ada beberapa penyebab dibalik tutupnya Seven Eleven Indonesia, di antaranya:
Dikutip dari IDN Times, penurunan penjualan Seven Eleven juga disebabkan karena larangan penjualan beralkohol di minimarket. Ini diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minol.
Padahal, salah satu produk yang diminati di minimarketini adalah minuman beralkoholnya. Hal ini membuat pelanggan yang biasa membeli beer di Sevel beralih ke tempat lain.
Era Keemasan Seven Eleven Indonesia
Seven Eleven merupakan jaringan ritel 24 jam asal Amerika Serikat yang berdiri sejak tahun 1927. Gerai ini mulai mendunia pada tahun 2008 saat dilakukan penandatanganan Letter of Intent Master Franchise Sevel di Dallas, Amerika Serikat.
Selang satu tahun, Seven Eleven masuk ke Indonesia dibawah PT Modern Putraindonesia, tepatnya pada 7 November 2009 dengan gerai pertamanya di Bulungan, Jakarta Selatan.
Tampilan fisik serta produk-produk yang dijual Seven Eleven memang memiliki ciri khas minimarket. Namun, untuk bisa buka selama 24 jam, mereka harus menggunakan izin restoran.
Kemudian manajemen pun menambahkan makanan cepat saji, lengkap dengan meja dan kursi untuk pelanggan menikmatinya. Produk khasnya yaitu Slurpee, sejenis minuman es dan Big Gulp, yang merupakan minuman soft drink berukuran besar.
Nah, konsep tersebut cukup diterima oleh masyarakat khususnya kalangan muda.
Hingga pada masa kejayaannya, melansir halaman Katadata, Seven Eleven membuka 30-60 gerai baru di Jakarta. Bila tahun 2011 hanya terdapat 50-an gerai, tahun 2012, jumlahnya bertambah hampir dua kali lipat yaitu 100 gerai, sampai Desember 2014 gerainya pun bertambah lagi menjadi 190 gerai.
Penjualan bersih 7 Eleven di tahun 2014 naik 24,5% dari tahun sebelumnya yaitu Rp778,3 miliar menjadi Rp971,7 miliar. Dapat dikatakan, tahun itu menjadi masa keemasan Seven Eleven di Indonesia.
Gestun Akulaku Paylater
Selain berbelanja di berbagai e-commerce yang mendukung Akulaku Paylater, kamu juga bisa memanfaatkan layanan “gestun” Akulaku Paylater ke jasa gestun yang amanah. Gestun adalah proses di mana kamu memberikan tagihan pembayaran Akulaku Paylater kepada pihak ketiga yang akan membayarkannya secara tunai. Ini memberikan fleksibilitas tambahan dalam penggunaan Akulaku Paylater, terutama jika kamu ingin menggunakan dana tunai.
Penting untuk selalu mengelola penggunaan Akulaku Paylater dengan bijak dan memeriksa kondisi serta ketentuan yang berlaku. Akulaku Paylater Bisa Digunakan Dimana Saja? Jika digunakan dengan cerdas, Akulaku Paylater dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk membantu memenuhi kebutuhan belanja kamu dengan lebih fleksibel. Jangan lupa untuk selalu memanfaatkan promo-promo menarik yang ditawarkan, seperti promo bunga 0%, untuk menghemat lebih banyak lagi dalam berbelanja online. Happy shopping.
Seven Eleven Indonesia sempat menjadi salah satu tempat yang digandrungi masyarakat, khususnya kalangan muda untuk bersantai dan nongkrong dengan teman-temannya. Namun, seiring berjalannya waktu pamor Seven Eleven kian menurun.
Tahun 2017, tempat yang akrab disebut dengan Sevel ini resmi menutup semua gerainya yang ada di Indonesia. Padahal Sevel selalu ramai dengan anak mudah yang senang nongkrong.
Sebetulnya, apa penyebab Seven Eleven hengkang dari Indonesia dan bagaimana perjalanannya hingga sempat menjadi tempat nongkrong favorit anak muda? Yuk, ketahui selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca Juga: Indomaret vs Alfamart: Dua Raja PAsar Ritel Modern, Mana yang Terbaik?
Tingginya biaya operasional dengan pemasukan yang sedikit
Biaya yang harus dikeluarkan Sevel sangat besar, namun pemasukan yang didapatkan sedikit. Sebagai contoh, biaya yang harus mereka keluarkan untuk memanaskan makanan sangat tinggi namun pembelinya sedikit. Akibatnya, banyak makanan yang dibuang karena tidak terjual.
Selain itu, Seven Eleven juga harus menyewa lahan luas di lokasi yang strategis. Ini tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena memang Sevel ingin menyediakan tempat nongkrong untuk para pelanggannya.
Beberapa penyebab tersebut membuat 136 gerai Seven Eleven harus tutup di Indonesia pada tahun 2017. Ditambah, ketatnya persaingan dalam bisnis ini membuat Sevel gagal beradaptasi karena kompetitor hadir menawarkan harga yang lebih terjangkau dengan bangunan yang cukup luas sebagai daya tariknya.
Memang, Sevel menawarkan konsep minimarket yang unik untuk memanjakan pelanggannya dengan nongkrong kapan saja sehingga banyak ditiru oleh minimarket lain di Indonesia. Namun sayang, Sevel terus bertahan dengan konsep tersebut tanpa mengeluarkan inovasi baru sebagai pembeda dengan minimarket lain.
Baca Juga: 5 Contoh Waralaba Indonesia Yang Telah Mendunia Hingga Amerika!
Itulah beberapa informasi penting mengenai perjalanan Seven Eleven di Indonesia yang perlu kamu ketahui.
Banyak pelajaran yang bisa kamu dapatkan dari kasus tersebut, misalnya jika ingin bisnis terus berkembang, inovasi adalah satu hal yang wajib diperhatikan. Kamu bisa melakukannya dengan mengembangkan cara atau sistem bisnis dari tradisional menjadi digital.
Dalam hal ini, tidak perlu memikirkan teknologi yang rumit, kamu bisa melakukannya dengan membuat invoice secara otomatis. Invoice digital dapat membantu kamu meningkatkan efisiensi bisnis karena prosesnya jauh lebih mudah, misalnya dengan menggunakan Paper.id.
Paper.id adalah platform invoicing dan pembayaran yang akan mempermudah kamu dalam pembuatan invoice antar bisnis secara praktis.
Bukan hanya membuat invoice dengan mudah, kamu juga bisa terima pembayaran secara digital dengan berbagai metode, seperti transfer bank, virtual account, marketplace, dan kartu kredit sekalipun tanpa harus menggunakan mesin EDC fisik.
Bagaimana, menarik sekali untuk pebisnis masa kini, bukan? Yuk gunakan Paper.id sekarang. Gratis, lho!
Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Latest posts by Nadiyah Rahmalia
Industri minimarket di Indonesia telah lama didominasi oleh pemain besar seperti Indomaret dan Alfamart. Dua merek ini telah membuktikan kemampuannya dalam menyajikan produk yang terjangkau dan mudah dijangkau oleh masyarakat Indonesia.
Namun demikian, tidak semua pemain dapat bertahan di pasar ini, bahkan dengan nama besar dan strategi global. Salah satu contoh nyata adalah Seven Eleven, yang meskipun dikenal di seluruh dunia, harus menutup pintunya di Indonesia setelah beroperasi selama hampir satu dekade.
Dalam artikel sederhana ini, kita akan menganalisis perjalanan Seven Eleven di Indonesia dan apa yang dapat dipelajari dari kegagalan mereka. Selain itu, kita juga akan membahas langkah terbaru dari Seven & i Holdings yang sedang mengejar strategi global yang lebih agresif untuk mengembangkan merek 7-Eleven di pasar internasional.
Seven Eleven di Indonesia: Mimpi Besar yang Terpaksa Pudar
Seven Eleven (Sevel) memasuki pasar Indonesia pada tahun 2009 dengan harapan besar untuk merevolusi konsep minimarket. Dengan membawa pengalaman ritel dari luar negeri, Sevel menawarkan konsep toko minimarket yang lebih premium, dengan tambahan kafe untuk tempat nongkrong bagi kalangan muda. Konsep ini terlihat menjanjikan, tetapi sayangnya, tidak dapat bertahan lama di pasar Indonesia.
Pada tahun 2017, Seven Eleven akhirnya menutup seluruh 136 gerainya di Indonesia setelah menghadapi berbagai tantangan yang menghambat kelangsungan bisnis mereka. Kegagalan Sevel memberikan pelajaran berharga yang dapat diterapkan oleh pemain ritel lainnya dalam menghadapi tantangan pasar Indonesia yang dinamis.
Penyebab Tutupnya Seven Eleven di Indonesia
Terdapat beberapa faktor kunci yang menyebabkan tutupnya Seven Eleven di Indonesia, yang bisa menjadi pelajaran penting untuk pemain ritel lainnya, termasuk Indomaret dan Alfamart serta peritel lainnya.
Pelajaran untuk Industri Minimarket Indonesia
Kegagalan Seven Eleven di Indonesia memberikan pelajaran penting bagi industri minimarket di Indonesia, termasuk Indomaret dan Alfamart, yang dapat diambil untuk menghindari kesalahan serupa.
Seven & i Holdings: Mencapai Tujuan Global dengan Fokus pada 7-Eleven
Sementara Seven Eleven di Indonesia menghadapi kegagalan, Seven & i Holdings terus mempercepat strategi globalnya di tingkat internasional.
Pada 13 November 2024, Seven & i Holdings mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima proposal pembelian dari Ito-Kogyo, yang terkait dengan keluarga pendiri, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat strategi pertumbuhannya. Proposal manajemen buyout (MBO) ini, jika terwujud, bisa menjadi rekor terbesar dalam sejarah, dengan nilai tawaran mencapai $58 miliar.
Lihat Money Selengkapnya
Kompak.or.id – Setelah berhasil diajukan dan disetujui oleh Akulaku Paylater, kamu memiliki peluang emas untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Akulaku Paylater adalah salah satu produk keuangan yang memberikan fleksibilitas luar biasa dalam hal pembayaran, dan banyak yang penasaran di mana saja kita bisa menggunakannya. Di sini, kita akan mengungkapkan tempat-tempat di mana Akulaku Paylater bisa digunakan dan juga bonus menarik yang bisa kamu dapatkan, termasuk promo bunga 0%. Lalu akulaku paylater bisa digunakan dimana saja? penjelasan admin.
Ingatlah selalu untuk menggunakan Akulaku Paylater dengan bijak, memeriksa batas kredit, dan mengelola pembayaran secara tepat waktu. Dengan memanfaatkan berbagai tempat di mana Akulaku Paylater dapat digunakan, kamu dapat menjadikannya alat yang sangat berguna dalam mengelola keuangan dan berbelanja dengan lebih nyaman.
Akulaku Bisa Belanja Dimana Saja? Ada Juga Pinjaman Tanpa Jaminan di Sini, Berikut Penjelasannya
Reporter: Susi Yenuari|
Editor: Susi Yenuari|
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Anda kerap kali meminjam di Akulaku? Namun, Anda bingung Akulaku bisa digunakan dimana saja?
Berikut ini akan dibahas mengenai Akulaku bisa belanja dimana saja untuk ketahui.Sebagai salah satu platform pinjam online, pasti Anda sudah tidak asing dengan Akulaku. Sebelum membahas Akulaku bisa belanja dimana saja, sebaiknya Anda pahami terlebih dahulu apa itu Akulaku.Akulaku adalah platform pinjaman atau kredit online yang menawarkan pinjaman tanpa jaminan dan Kredit Tanpa Agunan (KTA) tanpa kartu kredit. Selain itu, Anda bisa menggunakan Akulaku untuk berbelanja di berbagai e-commerce.
BACA JUGA:Tarik Tunai Akulaku Bisa di Alfamart, Cek Cara dan Syarat Berikut, Langsung Cair Hitungan Menit
Anda bisa mengakses Akulaku lewat aplikasi yang bisa Anda download di Google Play Store maupun App Store.
Aplikasi Akulaku pun sudah berhasil di-download lebih dari 50 juta pengguna.Cara Buat Akun AkulakuPenasaran ingin meminjam di Akulaku? Sebelum mengajukan pinjaman, sebaiknya Anda buat akun terlebih dahulu di Aplikasi Akulaku.
Simak pembahasan berikut ini mengenai cara buat akun Akulaku : Ketik di mesin pencarian dengan kata Akulaku di Google Play Store maupun App Store. Saat Anda ditampilkan aplikasi, Anda bisa download dan tunggu hingga selesai. Setelah selesai, buka aplikasi Akulaku yang sudah Anda download di hp. Pada halaman awal, pilih menu Register. Anda diminta memasukkan nomor hp aktif. Akulaku akan mengirimkan kode verifikasi lewat SMS ke nomor hp Anda. Masukkan kode tersebut ke aplikasi Akulaku. Setelah itu, masukkan kata sandi dan konfirmasi kata sandi. Masukkan kode referral (bila ada).
BACA JUGA:Akulaku KTA AsetKu dan Dana Cicil, Info Suku Bunga dan Tenor Pinjaman
Cara Pengajuan Pinjaman di AkulakuSetelah membuat akun, Anda ingin mengajukan pinjaman atau kredit di Akulaku, tetapi masih bingung bagaimana caranya?
Berikut ini akan dibahas mengenai cara pengajuan pinjaman di Akulaku yang bisa Anda lakukan: Buka aplikasi Akulaku yang sudah Anda download di hp. Pada halaman utama, pilih menu Credit. Pilih Apply Now. Anda diminta untuk mengisi data dengan lengkap dan benar. Setelah diisi, Anda bisa pilih Kirim. Anda pun tingga menunggu hasil verifikasi dan approval dari Akulaku dalam waktu 24 jam.
BACA JUGA:Butuh Uang Cepat? Ini 4 Tips Agar Dapat Limit Tinggi di Pinjol, Akulaku PayLater Bisa Jadi Pilihan!
Bisa Belanja Dimana Saja Akulaku?Anda pasti bertanya-tanya Akulaku bisa belanja dimana saja? Akulaku bisa Anda belanjakan di berbagai e-commerce.
Berikut akan dibahas mengenai beberapa e-commerce yang bekerja sama dengan Akulaku, diantaranya : Shopee Lazada Bukalapak Blibli Cek Premi Cahaya Argo Harga Dunia Klik4it Instan Ticket Oktagon The Watch Lapak Trip PerkakaskuBACA JUGA:Minimal Pinjaman Akulaku Berapa? Cek Tabel Berikut Beserta Syarat dan Jenis Pinjamannya di SiniItulah pembahasan dari Salvo mengenai Akulaku, cara buat akun, cara mengajukan pinjam, hingga e-commerce yang bekerja sama dengan Akulaku.
Anda pun tak bingung lagi Akulaku bisa belanja dimana saja ya.
Kami menggunakan cookies untuk mengoptimalkan navigasi, fitur serta konten yang lebih Relevan. Untuk informasi lengkap tentang cookies silahkan lihat
. Dengan menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookies serta data pribadi sesuai